TUGAS SISTEM INFORMASI
Nama : Lukman Hakim
NIM : 201511030 (Genap)
Kelas : R3
Mata Kuliah : Sistem Informasi (APSI)
Tugas ke – 2
Soal
1. Sebutkan contoh-contoh jurnal penelitian tahun 2016-Sekarang dan pembahasannya, pada tema-tema penelitian yang bisa digunakan(1 tema cukup membahas 1 jurnal)
a. Sistem informasi
b. Sistem pendukung keputusan(SPK)
c. Sistem Pakar
d. Sistem game teknologi
e. Sistem Multimedia
f. Sistem Jaringan
2. Bagi mahasiswa yang memiliki 1 digit terakhir pada NIM, jika ganjil maka uraikan komponen-komponen yang dibutuhkan pada perancangan sistem informasi akademik berbasis web.
Bagi mahasiswa yang memiliki 1 digit terakhir pada NIM, jika genap maka uraikan komponen-komponen yang dibutuhkan pada perancangan sistem informasi penjualan produk berbasis android.
3. Jelaskan alat-alat serta teknik yang bisa digunakan didalam pengembangan sistem
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebijakan sistem dan sebutkan tugas dari team planing staf tersebut! Serta sebutkan hal-hal yang dibutuhkan didalam perencanan sistem
5. Bagi mahasiswa NIM 1 digit terakhir ganjil maka uraikan proyek-proyek sistem yang bisa dikembangkan dalam suatu PT, Minimal 10 proyek sistem
Bagi mahasiswa NIM 1 digit terakhir genap maka uraikan proyek-proyek sistem yang bisa dikembangkan dalam suatu perguruan tinggi, Minimal 10 proyek sistem
Jawaban
1. a. Sistem Informasi
“PERANCANGAN SISTEM INFORMSI E-JURNAL PADA PERGURUAN TINGGI BERBASIS WEB”, Vol 2 No 2 - Agustus 2016. (Teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa lepas di era modern ini. Dengan munculnya teknologi mahasiswa dan dosen di mudahkan dalam mendukung proses belajar dan mengajar. Kewajiban menghasilkan sebuah paper jurnal ilmiah merupakan ketentuan yang di ciptakan demi meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Perguruan Tinggi Rahaja merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bergerak di bidang Ilmu Komputer selalu mengedepankan inovatif serta kreatif dalam memecahkan masalah-masalah. Aspek-aspek yang mendukung aktivitas di Akademik salah satunya yaitu dalam pembuatan karya tulis ilmiah oleh mahasiswa dan dosen yang akan dijadikan sebagai dokumentasi ilmiah. Oleh karena itu di butuhkannya suatu sistem untuk mendukung proses penciptaan dan publikasi, kumpulan-kumpulan jurnal yang juga mempermudah dalam penulisan jurnal.).
b. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
“SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KUALITAS
KARYAWAN WARUNG 88 BINJAI DALAM PELAYANAN TERHADAP
PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE SAW”, Amalia, dkk
2020:12. (Perdagangan pada saat ini menjadi salah satu hal yang sangat menjanjikan dari segi penghasilan maupun membuka lapangan pekerjaan, dan Warung 88 menjadi salah satu contoh usaha yang bergerak di bidang kuliner menjual berbagai jenis masakan dan minuman nusantara yang berada di Jl. Tengkuh Amir Hamzah kota Binjai, memiliki kurang lebih 14 karyawan seorang pengusaha kewalahan dalam memberikan penilaian rutin sehingga terjadi ketidak adilan, Sistem pendukung pengambilan keputusan untuk memberikan strategi pelayanan dalam mendukung loyalitas karyawan dengan penilaian yang di lakukan setiap pengunjung yang datang melalui sebuah sistem yang akan di kembangkan menggunakan bahasa pemograman PHP, software menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 sebagai interface utama dan mySQL sebagai database. Program di rancang mengguanakan metode SAW dan mendesain rancangan menggunakan DFD, Flowchart, dan ERD. Dengan adanya Sistem pendukung pengambilan keputusan untuk memberikan strategi pelayanan dalam mendukung loyalitas karyawan di harapkan penilaian karyawan tidak akan keliru dan mendapatkan hasil yang tepat sasaran.).
c. Sistem Pakar
“Kajian Literatur Metode Sistem Pakar pada Penanganan Kesehatan Gigi dan Mulut”, Informatika Medis (SNIMed) 2019. (i membahas kajian literatur mengenai Sistem Pakar dalam konteks penyakit gigi dan mulut. Kajian ini dilakukan berdasarkan lima kriteria, yaitu (1) Literatur yang dipilih merupakan publikasi ilmiah yang terbit sejak tahun 2014 hingga 2019, (2) Literatur mengandung pembahasan mengenai metode sistem pakar di bidang klinis, (3) Literatur membahas tentang kesehatan gigi dan mulut, (4) Literatur berasal dari publikasi ilmiah berbahasa Inggris, dan (5) Literatur membahas implementasi aplikasi sistem pakar. Beberapa literatur tidak dipilih apabila, (1) Literatur membahas aplikasi tentang pembelajaran kesehatan mulut, dan (2) Literatur membahas mengenai pengolahan citra.).
d. Sistem Game technology
“Gamifikasi (Gamification) Konsep dan Penerapan”, Vol. 5 No. 3 (2020) 219 – 228.( Penelitian ini membahas konsep ilmu gamifikasi dalam studi literatur. Konsep yang dibahas meliputi konsep dasar gamifikasi berdasarkan pendapat para peneliti dan disajikan grafik kecenderungan penerapan gamifikasi dalam beberapa bidang selama periode tahun 2015 -2019. Empat model gamifikasi juga diuraikan dengan menjelaskan konsep dasar, cara kerja, dan model yang terbaik saat ini berdasarkan literatur yang diulas dalam artikel ini. Beberapa elemen gamifikasi dijelaskan dalam dua kategori berdasarkan studi literatur yang terlibat. Peneliti menemukan bahwa Game dan Gamifikasi memiliki definisi yang berbeda sehingga dapat menjadi salah satu referensi bagi penelitian bidang gamifikasi, serta ditemukan bahwa penelitian gamifikasi masa dengan telah diuraikan sebagai informasi untuk pengembangan gamifikasi yang dapat juga dikombinasikan dengan berbagai bidang untuk menghasilkan solusi yang ditargetkan yaitu meningkatkan retensi pengguna.).
e. Sistem Multimedia
“METAFORA SEBAGAI KEKUATAN RETORIK DALAM EDITORIAL MEDIA MASSA”, 12/05/2021.( Editorial sebagai ruang opini bagi media berusaha untuk memengaruhi pembacanya, baik melalui struktur anatomi editorial maupun penggunaan bahasa. Salah satu aspek bahasa adalah penggunaan metafora, Metode yang digunakan untuk menemukan makna retorik metafora ialah Metaphor Identification Procedure (MIP) yang dikemukakan Pragglejaz Group. Editorial yang diteliti adalah editorial surat kabar Republika dan Media Indonesia.).
f. Sistem Jaringan
“Implementasi Computer Cluster Berbasis Open Source untuk Penyeimbang Beban Sisem Dan Jaringan Komputer”, Volume 2 Nomor 1 April 2016.( Pada saat ini perkembangan teknologi berkembang dengan sangat pesat, hal ini dibuktikan dengan cepatnya perkembangan sebuah informasi. Informasi sudah menjadi keperluan pokok oleh berbagai bidang, baik instansi pemerintahan, institusi pendidikan, maupun perusahaan perusahaan. Mengingat pentingnya informasi tersebut, maka dituntut agar dapat bisa diakses di mana saja dan kapan saja, yaitu dengan menggunakan jasa internet sebagai sarana penyedia informasi. Jasa internet yang umum digunakan yaitu World Wide Web (WWW) atau sering dikenali dengan web.).
2. ````` #1 Input
Input merupakan data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi untuk diproses.
Contohnya, ketika kita ingin melakukan pembayaran atas belanjaan di toko, kita harus memindai barcode ke komputer kasir terlebih dahulu . Barcode itulah yang disebut dengan input.
#2 Prosedur (Proses)
Input atau data yang dimasukkan ke dalam sistem akan diproses dengan prosedur tertentu untuk menghasilkan output yang sesuai.
Prosedur tersebut dapat berupa algoritma (langkah-langkah), logika, dan model matematika yang tentunya sudah diimplementasikan oleh pengembang sistem.
#3 Output
Setelah input selesai diproses, maka sistem akan menghasilkan output yang diinginkan oleh pemakai sistem.
Output tersebut berupa informasi yang bermanfaat yang dapat membantu pemakai sistem dalam mengambil keputusan.
Berkaitan dengan contoh di atas, setelah kita memindai barcode pada kemasan yang kita beli ke sistem komputer kasir, kita akan mendapatkan informasi harga barang, jumlah barang yang ingin kita beli dan total harga barang yang kita beli
#4 Alat atau Hardware
Teknologi yang dimaksud adalah alat atau perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi. Contohnya adalah PC, laptop, smartphone, dan lain-lain.
Alat tersebut digunakan untuk memasukkan data (input), memproses input, menyimpan dan mengakses data, dan menghasilkan output.
#5 Basis Data
Basis data (database) adalah kumpulan data yang saling berkaitan yang disimpan di dalam suatu sistem.
Input akan diproses dan dicocokkan dengan data yang ada di dalam basis data. Jika terjadi kecocokan, maka sistem akan mengeluarkan output yang sesuai dari basis data tersebut.
Misalnya, untuk melacak pengiriman barang, sistem akan memberitahu lokasi barang kita jika nomor resi yang kita masukkan terdapat di dalam basis data.
#6 Kontrol Pengendalian atau Pemeliharaan sistem
Kontrol pengendalian dilakukan untuk memelihara sistem dan mengamankannya jika terjadi gangguan. Gangguan tersebut bisa berupa bencana, human error, serangan hacker, dan lain-lain.
Dengan adanya pemeliharaan, sistem informasi akan berjalan dengan lancar dan dapat memberikan informasi yang sesuai untuk pemakai sistem
3. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Alat-alat yang digunakan dalam pengembangan sistem umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik sebagai berikut:
a. HIPO diagram, digunakan di metodologi HIPO dan metodologi lainnya.
b. Data flow diagram, digunakan di metodologi structured system analysis and design. c. Structured chart, digunakan di metodologi structured system analysis and design.
c. SADT diagram, digunakan di metodologi SADT
d. Warnier/Orr diagram, digunakan di metodologi Warnier/Orr
e. Jakson’s diagram, digunakan di metodologi Jakson System Development
Disamping alat – alat berbentuk grafik yang digunakan pada suatu metodologi, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang ada. Alat – alat ini berupa suatu bagan. Bagan dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini.
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting):
a. Bagan alir sistem (systems flowchart).
b. Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa: Bagan alir logika program (program logic flowchart) dan Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart).
c. Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart) atau disebut juga dengan bagan alir formulir (form flowchart).
d. Bagan alir hubungan database (database relationship flowchart).
e. Bagan alir proses (process flowchart).
f. Gantt chart.
2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting).
3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personal relationship charting).
4. Bagan distribusi kerja (working distribution chart).
5. Bagan organisasi (organization chart).
Teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pengembangan system :
a) Analisis Biaya
· Cost Benefit Analysis atau analisis biaya manfaat adalah pendekatan untuk rekomendasi kebijakan yang memungkinkan analisis membandingkan dan menganjurkan suatu kebijakan dengan cara menghitung total biaya dalam bentuk uang dan total keuntungan dalam bentuk uang (Dunn, 2003).
· Analisis Biaya Manfaat (Benefit Cost) sering digunakan untuk menganalisis kelayakan proyek-proyek pemerintah. Pelaksanaan proyek pemerintah umumnya mempunyai tujuan yang berbeda dengan investasi swasta. Pada proyek swasta, biasanya diukur berdasarkan kepada keuntungan yang didapatkan. Pada proyek pemerintah, keuntungan seringkali tidak dapat diukur dengan jelas karena tidak berorientasi kepada keuntungan. Dengan kata lain, keuntungan didasarkan kepada manfaat umum yang diperoleh oleh masyarakat.
b) Analisis Penjadwalan Proyek , proyek system adalah pengembangan sebuah system informasi dalam suatu organisasi.
c) Teknik Pengumpulan Data
- Angket (Kuesionare)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan. Hasil kuesioner inilah yang akan diangkakan (kuantifikasi), disusun tabel-tabel dan dianalisa secara statistik untuk menarik kesimpulan penelitian.
Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah (a) untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, dan (b) untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai dengan hipotesa dan tujuan penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto, sebelum kuesioner disusun memperhatikan prosedur sebagai berikut :
1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.
2) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
3) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus unit analisisnya.
Dalam kusioner, pertanyaan-pertanyaan yang diajaukan biasanya pertanyaan mengenai hal-hal sebagai berikut:
· Pertanyaan tentang fakta. Misalnya umur, pendidikan, status dan agama
· Pertanyaan tentang pendapat dan sikap, yang menyangkut masalah perasaan dan sikap respondsen tentang sesuatu
· Pertanyaan tentang informasi. Pertanyaan yang menyangkut apa yang diketahui oleh responden
· Pertanyaan tentang persepsi diri. Responden menilai perilakunya diri dalam hubungannya dengan orang lain.
Ditinjau dari segi cara pemakain kuesioner, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh peneliti, antara lain:
1) Kuesioner digunakan dalam wawancara tatap muka dengan responden
2) Kuesioner diisi sendiri oleh responden
3) Wawancara melalui telepon
4) Kuesioner dikirim melalui pos.
- Teknik Interview
Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan dalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
1) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Dalam hal ini perlu adanya kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan pedoman wawancara model ini sangat tergantung pada pewawancara.
2) Pedoman pewawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai chek-list. Pewawancara hanya tinggal memberi tanda v (check).
Dalam pelaksanaan penelitian dilapangan, wawancara biasanya wawancara dilaksanakan dalam bentuk ”semi structured”. Dimana interviwer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam menggali keterangan lebih lanjut. Dengan model wawancara seperti ini, maka semua variabel yang ingin digali dalam penelitian akan dapat diperoleh secara lengkap dan mendalam.
- Teknik Observasi
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi partisipasi dan non-partisipan. Observasi partisipasi dilakukan apabila peneliti ikut terlibat secara langsung, sehingga menjadi bagian dari kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi non partisipan adalah observasi yang dilakukan dimana peneliti tidak menyatu dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat.
Menurut Nasution, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi, antara lain:
1) Harus diketahui dimana observasi dapat dilakukan, apakah hanya ditempat-tempat pada waktu tertentu atau terjadi diberbagai lokasi?
2) Harus ditentukan siapa-siapa sajakah yang dapat diobservasi, sehingga benar-benar representatif?
3) Harus diketahui dengan jelas data apa yang harus dikumpulkan sehingga relevan dengan tujuan penelitian.
4) Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data, terutama berkaitan dengan izin pelaksanaan penelitian.
5) Harus diketahui tentang cara-cara bagaimana mencatat hasil observasi.
Untuk melakukan observasi, hal-hal berikut ini harus dilakukan:
a. Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi:
- Apa yang akan diobservasi;
- Dimana letak lokasi observasi;
- Kapan observasi akan dilakukan;
- Siapa yang melaksanakan observasi ini;
- Siapa yang akan diobservasi;
- Bagaimana melaksanakan observasi ini.
b. Minta ijin terlebih dahulu dari manajer atau pegawai-pegawai yang terlibat
c. Bertindaklah Dengan rendah hati (low profile)
d. Lengkapilah dengan catatan selama observasi berlangsung
e. Kaji-ulanglah hasil observasi dengan individu-individu yang terlibat
4. Kebijakan Sistem
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur prilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru dalam masyarakat. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam berprilaku (Dunn, 1999).
Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen puncak (top management), maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak ini. Padahal dukungan dari manajemen puncak sangat penting yang artinya Kebijakan sistem (systems policy) merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem.
Keterlibatan manajemen puncak masih diharapkan untuk keberhasilan sistem yang akan dikembangkan. Untuk itu manajemen puncak dilengkapi dengan suatu tim penasehat yang disebut dengan komite pengarah (steering commitee) yang umumnya dibentuk dari wakil-wakil pimpinan dari masing-masing departemen pemakai sistem seperti misalnya manajer-manajer departemen atau manajer-manajer divisi. Seringkali komite ini diketuai sendiri oleh direktur utama. Tugas komite ini adalah sebagai berikut :
1. Mengkaji, menyetujui atau membuat rekomendasi yang berhubungan dengan perencanaan sistem, proyek-proyek sistem serta pengadaan perangkat keras, perangkat lunak dan fasilitas-fasilitas lainnya.
2. Mengkoordinasi pelaksanaan proyek sistem sesuai dengan rencananya.
3. Memonitor atau mengawasi kemajuan dari proyek sistem.
4. Menilai kinerja dari fungsi-fungsi sistem yang telah dikembangkan.
5. Memberikan saran-saran dan petunjuk-petunjuk terhadap proyek sistem yang sedang dikembangkan, terutama yang berhubungan dengan pencapaian sasaran sistem, sasaran perusahaan dan juga terhadap kendala-kendala yang dihadapi.
· Keuntungan adanya tim pengarah adalah:
1. Adanya dukungan total dari perusahaan.
2. Proyek ditandai dengan perencanaan dan pengendalian yang baik.
3. Menetapkan kebijakan, menyediakan pengendalian keuangan, dan memecahkan konflik.
· Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam kebijakan sistem:
1. Waktu
Waktu sangat penting dalam kebijakan system agar perencanaan system dalat terlaksana dengan baik. Sehingga dibutuhkan teknik analisis schedule proyek untuk menentukan jadwal proyek yang akan dilakukan.
2. Sumber Daya Manusia
Untuk mendapat sumber daya manusia yang baik maka diperlukan proses pemilihan dan pelatihan.
• Pelatihan meliputi Education dan Training
• Pemilihan meliputi Internal dan ekstern
3. Dana
dana juga merupakan factor penting dalam menentukan kebijakan system agar manajemen puncak mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan. Sehingga diperlukan teknik analisis biaya.
· Kebutuhan data dan informasi bagi pihak manajemen dari top level, middle dan lower
Kebutuhan data dan informasi di dalam suatu organisasi ditentukan oleh level manajemen dan pihak non-manajemen yang akan menggunakan informasi.
Oleh karena itu, sistem informasi yang dibangun atau dipakai sebuah organisasi perlu mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan level manajemen. Ada berbagai level manajemen dalam suatu organisasi, yaitu:
1. Top level Management, biasanya bersumber dari hal-hal yang berada di luar perusahaan (eksternal) yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi jalannya bisnis. Contohnya adalah keadaan pasar (market), kecenderungan ekonomi (trend), gejala-gejala sosial masyarakat, kedatangan para pesaing baru, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
2. Middle level Management, informasi eksternal maupun internal dibutuhkan untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Contoh informasi dari luar perusahaan yang dibutuhkan adalah mengenai jenis-jenis bahan mentah atau bahan baku beserta kualitas dan harganya, teknologi baru penunjang penciptaan produk atau jasa, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh informasi internal yang dibutuhkan adalah seperti stok barang di gudang, service level kepada pelanggan, dan lain sebagainya.
3. Lower level Management yang lebih membutuhkan informasi berkaitan dengan internal perusahaan, seperti utang pelanggan yang telat dibayar, pesanan yang belum dikirim, ketersediaan sumber daya manusia untuk produksi, dan lain sebagainya.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dukungan Sistem Informasi yang dibutuhkan oleh orang-orang tergantung pada peran mereka dalam sebuah organisasi.
1. Top managers membuat keputusan strategis (Executive Information System)
2. Middle managers membuat keputusan taktis (Management Information System)
3. Line managers membuat keputusan operasiona (Decision Support System)
4. Knowledge Workers membuat dan mengintegrasikan pengetauan (Knowledge Worker System)
5. Pekerja administrasi menggunakan dan memanipulasi informas (Transaction Processing System)
5.
· Proyek sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran
· Proyek sistem informasi untuk pendaftaran mahasiswa baru
· Proyek sistem informasi untuk mendata para pengajar di kampus
· Proyek sistem informasi untuk mendata buku buku perpustakaan
· Proyek sistem informasi untuk mendata pengeluaran pemasukan Gedung kampus
· Proyek sistem informasi untuk memanage mahasiswa perfakultas
· Proyek sistem informasi untuk mendata semua ukm
· Proyek sistem informasi untuk mendata semua mahasiswa disebuah universitas
· Proyek sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan praktek di laboratorium universitas
· Proyek sistem informasi untuk mendata lulusan terbaik di universitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar